Sambangi Pustarhut, DPRD Babel Jaring Informasi dan Jalin Relasi
Bogor. Kamis, 14 November 2024 – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertandang ke Pusat Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (Pustarhut) dalam kunjungan kerja yang disambut hangat oleh Kepala Bidang Pengembangan Standar Instrumen dan Pengelolaan Laboratorium Kehutanan, Ir. Choirul Akhmad, M.E. bersama Kepala Sub-bagian Tata Usaha, Akhmad Morysofa Suparta, S.Hut., M.Sc dan Kepala Laboratorium, Dr. Sukdaryati, S.Hut., M.P.
Kepulauan Bangka Belitung merupakan provinsi hasil pemekaran dari Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2001. Sektor primer perekonomian pada provinsi ini adalah pertambangan dan penggalian serta pertanian dengan kontribusi sebesar masing-masing 20,4% dan 18,67%.
“Bangka Belitung merupakan penghasil timah terbesar ketiga di dunia, sehingga provinsi kami memang identik dengan provinsi tambang. Namun sejauh ini belum ada eksplorasi mengenai green economy yang cukup komprehensif untuk mengembangkan produksi di bidang kehutanan,” tegas Syarifah Amelia, S.Si., M.T., salah anggota Komisi III yang hadir. Menurutnya, perlu ada sertifikasi produk dari usaha lokal untuk meningkatkan daya saing di pasar, baik lokal maupun internasional.
Choirul menyampaikan bahwa Bangka Belitung memiliki beragam potensi hasil hutan bukan kayu yang sebaiknya lebih diperhatikan ketimbang hasil hutan kayu untuk mengurangi kegiatan yang bersifat eksploitatif di provinsi tersebut. “Meskipun ketersediaan lahan kini tersaingi dengan pertanaman lada, tetapi KPH di sana sudah mencoba untuk mengembangkan produksi gaharu. Akan lebih baik memberi perhatian lebih pada manajemen KPH bila hendak mengoptimalkan pendapatan daerah,” ujar Choirul.
Aksan Visyawan, S.S.T., M.H. selaku Sekretaris Komisi III yang didampingi oleh enam orang anggota menyambut baik berbagai informasi yang diterima. “Kami kebetulan baru dilantik dan memerlukan berbagai informasi yang penting untuk berhadapan dengan dinas teknis, sehingga kami merasa perlu belajar banyak dari instansi pusat pengampu urusan terkait,” jelas Aksan.
Selain gaharu, Bangka Belitung juga memiliki potensi produksi jernang sebagai hasil hutan bukan kayu. Jernang merupakan sejenis getah resin berwarna merah yang dihasilkan oleh rotan jenis tertentu, umumnya dari genus Daemonorops. Resin jernang memiliki potensi pasar cukup luas di Cina sebagai bahan baku kosmetik dan pewarna keramik.
Selain berdiskusi dan bertukar informasi, para wakil rakyat tersebut menyempatkan diri untuk berkunjung ke Hutan Dramaga dan melihat koleksi tumbuhan yang ditanam dan dikelola oleh Pustarhut tak jauh dari pusat kota Bogor tersebut.
Menutup kunjungan kerja selama dua hari ini, tak lupa pula mereka meninjau penangkaran rusa yang terdapat di tengah-tengah Hutan Dramaga dalam rangka mempersiapkan pengembangan konservasi satwa di Provinsi Bangka Belitung. Pihak Komisi III DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung berharap bahwa ke depannya akan ada kolaborasi bersama Pustarhut, khususnya dalam Penyusunan Grand Design Pembangunan Hijau, khususnya sektor kehutanan, di Provinsi Bangka Belitung.
Penanggung jawab berita:
Dr. Wening Sri Wulandari – Kepala Pustarhut
Editor:
Ir. Choirul Akhmad, M.E. – Kepala Bidang PSIPLK
Kontributor berita:
Jorgy Manuhutu, S.Si. – Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Pertama