PUSTARHUT Tanam Pohon di Taman Nasional Ala-Archa Kyrgyzstan
Bishkek, Kyrgyzstan. Kamis, 18 April 2024. Pusat Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (PuSTARhut) turut berpartisipasi dalam agenda penanaman di Taman Nasional Ala-Archa Kyrgyzstan.
Penanaman dilaksanakan oleh seluruh delegasi negara anggota AFoCO yang mengikuti pertemuan the 10th Session of the Assembly of the Asian Forest Cooperation Organization (AFoCO) sejak tanggal 17 April 2024 di Kyrgyzstan.
Kyrgyzstan yang dikenal dengan sebutan “Switzerland of Central Asia” ternyata memiliki sumber daya alam yang dikelola dengan baik oleh Pemerintah Kyrgyzstan, salah satunya adalah Taman Nasional Ala-Archa yang berlokasi di Ala Too Kyrgyz Mountain Range.
Taman Nasional Ala-Archa ditetapkan sebagai Taman Nasional pada tahun 1976. Nama Ala-Archa sendiri mengandung arti “Juniper trees”. Taman Nasional Ala-Archa memiliki keragaman 600 jenis tanaman, 161 jenis burung, 30 jenis mamalia, 4 jenis serangga dan 1 jenis ikan.
Kapustarhut, Wening Sri Wulandari yang hadir selaku Indonesia representative country of AFoCO turut serta dalam kegiatan penanaman bersama para delegasi lain dan mitra AFoCO.
Pemerintah Kyrgyzstan mengelola Taman Nasional Ala-Archa pada empat zona pengelolaan yaitu zona ekowisata, zona konservasi satwa, zona untuk penelitian, dan zona pra-produksi. Penanaman dilakukan pada zona pra-produksi yang berdekatan dengan lokasi zona konservasi satwa.
Jenis tanaman yang ditanam oleh seluruh delegasi umumnya termasuk jenis juniper yang berusia 10 tahun, yang menjadi tanaman khas di Taman Nasional Ala-Archa. Penanaman merupakan langkah penting dalam menjaga kelestarian sumber daya hutan khususnya untuk menjaga fungsi hutan sebagai zona penyangga kehidupan.
Kegiatan penanaman ini sekaligus menutup rangkaian pertemuan the 10th Session of the Assembly of AFoCO yang dihadiri representative countries Brunei Darussalam, Cambodia, Filipina, Indonesia, Kazakhstan, Korea Selatan, Kyrgyzstan, Lao PDR, Mongolia, Myanmar, Thailand dan Vietnam. Representative country Bhutan dan Timor Leste hadir secara virtual. ***
Penanggung Jawab Berita: Dr. Wening Sri Wulandari
Kontributor: Aryani