PuSTARhut Siapkan Sistem Informasi Mangrove Dunia
Bogor. Kamis, 28 November 2024. Pusat Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (PuSTARhut) mengadakan pertemuan untuk membahas pengembangan sistem informasi World Mangrove Center (WMC). Pertemuan ini berlangsung di Bogor dengan menghadirkan para tenaga ahli dan spesialis sistem informasi. Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam menciptakan sistem informasi terintegrasi yang bertujuan mendukung upaya pelestarian ekosistem mangrove secara global.
Ekosistem mangrove memegang peran kunci dalam mitigasi perubahan iklim, perlindungan pesisir, dan keberlanjutan sumber daya hayati. Sistem informasi yang akan dikembangkan diharapkan dapat menjadi pusat data global, yang menyediakan data dan informasi mengenai best practices, knowledges, ekosistem mangrove,dan sebagainya.
Pertemuan yang dipimpin langsung oleh Kepala PuSTARhut, Dr Wening Sri Wulandari, membahas progres perkembangan pembangunan sistem yang dikenal dengan nama Sistem Informasi WMC.
WMC merupakan pusat informasi dan pusat kerja sama dunia dalam pengelolaan mangrove. Inisiasi pembangunan WMC ini didukung oleh Pemerintah Jerman melalui kerja sama Forest Programme VI.
Dalam sambutannya, Dr Wening menegaskan peranan WMC dalam menyediakan berbagai informasi yang dapat diakses oleh para pihak. “Pembangunan sistem informasi WMC akan dimulai dari data-data dan modalitas yang dimiliki Indonesia. Ke depan akan disiapkan data-data mangrove yang bisa dikembangkan para pemangku kepentingan dunia” terangnya.
Dr Wening menambahkan bahwa WMC ke depan juga akan menjadi pusat kerja sama, sehingga sangat penting untuk dikembangkan dalam sistem WMC informasi mengenai program kerja sama eksisting dan potensial kolaborasi dengan berbagai pihak dalam pengelolaan mangrove.
Perwakilan tenaga ahli dari PT Bina Usaha Informatika, Sudrajat, dalam kesempatan ini mempresentasikan rancangan awal Sistem Informasi WMC. Ia menyoroti tampilan menu dan komponen utama yang akan tersedia pada sistem, antara lain informasi berupa peta interaktif, kegiatan atau program yang sedang berlangsung, serta informasi umum lainnya.
Pada sesi diskusi, Asep Suntana, perwakilan dari Implementing Consultant Forest Programme VI, mengusulkan pentingnya mengkluster informasi program dalam sistem WMC. “Setidaknya dapat ditampilkan informasi tentang program rehabilitasi, restorasi, konservasi, dan sosial kemasyarakatan” jelasnya.
Pertemuan yang berlangsung satu hari penuh dimaksimalkan seluruh peserta untuk mengulas detail menu dan informasi pada rancangan sistem. Tenaga ahli diharapkan dapat menghasilkan progres yang nyata setelah pertemuan ini.
Turut hadir pada pertemuan ini sebanyak 30 peserta yang merupakan perwakilan dari Implementing Consultant dan National Project Management Unit Forest Programme VI, PT Bina Usaha Informatika, serta tim PuSTARhut selaku Project Executing Agency Forest Programme VI. Pertemuan ditutup dengan rekomendasi untuk dilakukan evaluasi lanjutan pada Desember 2024.***
Penanggung jawab berita: Dr. Wening Sri Wulandari
Kontributor berita: Aryani