puSTARhut Perkuat Rehabilitasi Gunung Dahu: Tanam Pohon Langka untuk Masa Depan Ekosistem
Bogor, 9 Januari 2025 – Kawasan Gunung Dahu di Desa Pabangbon, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, kini menunjukkan wajah baru setelah puluhan tahun direhabilitasi. Dalam rangka melanjutkan keberhasilan program yang telah berjalan sejak 1994, hasil kerja sama antara KLHK melalui puSTARhut dengan PT Komatsu, hari ini kembali dilakukan kegiatan penanaman pohon. Tanaman yang dipilih adalah jenis pohon langka seperti Ulin, Eboni, Kembang Semangkok, Shorea seminis, dan Kelicung.
Penanaman ini menjadi langkah awal yang optimistis di tahun 2025, sekaligus memperkuat capaian rehabilitasi yang selama ini telah berhasil memulihkan lahan Gunung Dahu.
"Saat ini kondisi lahan di Gunung Dahu sudah jauh lebih baik. Ketersediaan air mulai stabil, dan masyarakat merasakan manfaat langsung dari keberadaan hutan yang sehat. Penanaman pohon langka ini adalah upaya kami untuk memperkaya fungsi ekosistem dan memastikan keberlanjutannya," ujar Dr. Wening Sri Wulandari pemimpin rombongan dari puSTARhut.
Pada masa lalu, Gunung Dahu sempat mengalami kerusakan parah akibat pembalakan liar. Pohon Meranti (Shorea), hasil program rehabilitasi, menjadi target penebangan ilegal oleh masyarakat untuk kebutuhan bahan bangunan. Dampaknya, ekosistem hutan terganggu, menyebabkan kekeringan dan menurunnya kualitas hidup masyarakat setempat.
Namun, kerja keras selama tiga dekade mulai membuahkan hasil. "Masyarakat yang dulu menebang pohon kini menjadi bagian penting dari upaya perlindungan hutan. Mereka semakin sadar bahwa keberadaan pohon-pohon ini memberikan manfaat langsung, seperti ketersediaan air dan udara yang lebih bersih," tambah Dr. Wening.
Program rehabilitasi ini telah berhasil menghijaukan sekitar 170 hektar lahan dengan puluhan ribu pohon Meranti. Meski demikian, ancaman terhadap pohon-pohon Meranti di hutan alam mendorong upaya regenerasi melalui budidaya dan penanaman jenis pohon lainnya. Langkah ini tidak hanya meningkatkan fungsi ekosistem tetapi juga memperkaya biodiversitas kawasan hutan penelitian Gunung Dahu.
"Kami ingin menjadikan Gunung Dahu sebagai contoh nyata bagaimana hutan yang rusak bisa dipulihkan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Penanaman pohon langka ini adalah bagian dari komitmen kami untuk melindungi ekosistem sambil memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat," jelas Dr. Wening.
Sejak 1994, KLHK dan PT Komatsu telah bekerja sama melalui program ‘Research on Rehabilitation of Degraded Forest and Land.’ Program ini melibatkan masyarakat setempat, tidak hanya dalam menanam pohon tetapi juga dalam menjaga dan merawat hutan.
Penanaman pohon langka di awal tahun ini menjadi simbol komitmen Kementerian Kehutanan setelah dipisah dengan Kementerian Lingkungan Hidup serta sebagai penanda awal transformasi puSTARhut yang akan berubah nama menjadi Pusat Pengembangan Hutan Berkelanjutan dalam memastikan keberlanjutan rehabilitasi Gunung Dahu. "Kami percaya bahwa program ini tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan tetapi juga untuk masyarakat. Dengan dukungan semua pihak, Gunung Dahu akan terus menjadi contoh keberhasilan rehabilitasi hutan di Indonesia," pungkas Dr. Wening.
Penanggung Jawab: Dr. Wening Sri Wulandari, S.Hut., M.Si. – Kepala Pustarhut
Kontributor: Tim Humas Pustarhut