Pustarhut Gelar Lokakarya Rencana Pengelolaan Hutan Berbasis Iklim : Dukungan untuk Capai Target FOLU Net Sink 2030
Pekanbaru, 4 Desember 2024 – Dalam upaya memperkuat pengelolaan hutan yang berkelanjutan di tengah tantangan perubahan iklim, Pusat Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan (PuSTARhut) berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau menggelar lokakarya bertajuk "Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan (RPHJP KPH) berbasis Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim". Lokakarya ini bertujuan untuk menyebarluaskan pengalaman dan pengetahuan dalam penyusunan RPHJP KPH yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Kepala PuSTARhut, Dr. Wening Sri Wulandari, dalam sambutannya menekankan pentingnya pengelolaan hutan berbasis adaptasi dan mitigasi iklim. “Pengelolaan hutan yang adaptif merupakan kunci untuk menjaga keseimbangan ekosistem serta mendukung penghidupan masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, dokumen RPHJP KPH Minas Tahura yang telah disusun dapat menjadi model dan percontohan bagi KPH lain yang sedang berproses dan akan Menyusun RPHJP. Proses penyusunan menggunakan pendekatan inovatif, seperti pengurangan risiko bencana hidrometeorologi dan penilaian kapasitas adaptasi-mitigasi pada setiap kegiatan pengelolaan hutan.
Dalam sesi pembukaan, Sri Ariyanto, MSi yang mewakili Plt. Kepala DLHK Riau, menegaskan bahwa penyusunan RPHJP berbasis adaptasi dan mitigasi perubahan iklim selaras dengan komitmen Indonesia dalam pencapaian FOLU Net Sink 2030 dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). “Melalui rencana pengelolaan hutan yang baik, kita dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi karbon,” katanya.
Hadir sebagai narasumber dari Univeresitas Gadjah Mada, Bappeda Provinsi Riau, Ditjen PHL KLHK, BPDLH, DLHK Riau, dan KPH Minas Tahura. Paparan narasumber memberikan penguatan pentingnya RPHJP dan perencanan komprehensif untuk menjawab dinamika pengelolaan sumberdaya hutan dan lingkungan. Kepala KPH Minas Tahura, Sri Wilda Hasibuan, secara khusus membagikan pengalaman, pembelajaran dan tantangan dalam menyusun RPHJP berbasis mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Kegiatan yang digelar di Hotel The Premiere Pekanbaru ini merupakan bagian dari Share Learning hasil kerjasama antara DLHK Riau dan AFoCO Project 023/2021. Hasil kolaborasi tiga tahun (2021-2024) antara DLHK Riau dan PuSTARhut, telah memberikan capaian strategis seperti pembangunan demplot rehabilitasi gambut seluas 10 hektare, peningkatan kapasitas penggunaan teknologi GIS, serta pengembangan produk HHBK seperti madu dan kopi, turut menjadi perhatian para peserta lokakarya.
Lokakarya yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk kepala KPH se-Provinsi Riau, akademisi, perwakilan BRIN, dan satuan kerja KLHK Provinsi Riau, diharapkan menjadi pijakan untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan adaptif di Indonesia.***
Penanggung Jawab Berita : Dr. Wening Sri Wulandari
Kontributor Berita : Tim Humas Pustarhut