Pertikawan Subcamp BSILHK Gelombang Pertama Berakhir: Siap Berkiprah Melindungi Alam
Bogor, 26 September 2024 – Suasana penuh semangat dan optimisme terasa saat peserta gelombang pertama Pertikawan Subcamp Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) resmi dilepas setelah mengikuti dua hari kegiatan edukatif dan inspiratif. Para peserta, yang terdiri dari generasi muda terpilih, kini bersiap kembali ke main camp di Cibubur, membawa bekal pengetahuan dan semangat baru untuk menjaga kelestarian lingkungan. Peserta dilepas secara resmi oleh Nur Sumedi, Sekretaris BSILHK.
Dalam sambutannya, Nur Sumedi menekankan peran penting generasi muda dalam upaya pelestarian lingkungan. "Pengalaman yang kalian dapatkan di sini harus diterapkan dan dikembangkan. Kalian adalah agen perubahan yang akan menjaga kelestarian bumi ini. Tantangan lingkungan semakin besar, dan kalian harus menjadi garda terdepan untuk menciptakan dunia yang lebih baik, lebih hijau, dan lebih berkelanjutan. " tegasnya
Nur Sumedi menguatkan pentingnya kolaborasi komunitas dalam menghadapi krisis lingkungan yang semakin kompleks. “Kita tidak bisa hanya mengandalkan kebijakan pemerintah. Setiap individu memiliki peran penting, dan kalian, sebagai generasi muda, harus mengambil langkah nyata. Gunakan ilmu yang telah kalian pelajari di sini, dan kembangkan aksi-aksi positif di lingkungan masing-masing,” lanjut Nur Sumedi.
Nur juga memberikan apresiasi atas semangat kebersamaan yang tumbuh selama kegiatan, kerja sama yang baik, saling mendukung, dan berbagi ilmu. Nilai-nilai gotong royong harus selalu dijaga sebagai tanggung jawab bersama,” ujarnya
Pusat Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (Pustarhut) berkontribusi strategis dalam memberikan bekal pengetahuan dan wawasan peserta selama berada di Subcamp BSILHK. Pustarhut mengajak peserta untuk mengenal dan memahami keragaman hayati sumberdaya alam Indonesia melalui pengenalan Xylarium Bogoriense. Pemahaman keragaman hayati jenis-jenis kayu, bambu, rotan, mampu menggugah semangat peserta untuk lebih mencintai dan menjaga lingkungan serta berkontribusi dalam upaya konservasi biodiversitas hutan. Tidak hanya flora, peserta juga dikenalkan dengan salah satu satwa potensial yaitu rusa, dan upaya penangkaran untuk keseimbangan ekosistem dan upaya perlindungan satwa dalam konteks keberlanjutan lingkungan.
Dengan pendekatan berbasis teknologi dan prinsip ekologi, Pustarhut membekali para peserta Pertikawan dengan wawasan yang lebih luas mengenai pentingnya menjaga kelestarian alam, sekaligus memperkuat semangat generasi muda dalam melestarikan hutan Indonesia.
Sebagai akhir rangkaian kegiatan Subcam BSILHK gelombang pertama ini, peserta diajak berwisata ekoeduwisata ke Kebun Raya Bogor, sebuah destinasi yang menyajikan keindahan alam serta kekayaan botani yang luar biasa. Peserta diajak untuk mendalami keanekaragaman hayati dan pentingnya manfaat hutan dalam menjaga kualitas udara sebagai penghasil oksigen. Baron dan Emmanuel, peserta dari DKI Jakarta, berbagi pengalaman mereka. “Meskipun ini kali kedua saya berkunjung, tetap saja tak pernah bosan. Ada begitu banyak tanaman unik, dan suasananya selalu sejuk,” kata mereka dengan antusias.
Bagi Septhia dari Lampung, kunjungan ke Kebun Raya Bogor adalah pengalaman yang sangat berkesan. “Ini pertama kali saya ke sini, dan sangat menyenangkan melihat berbagai tanaman langka di tempat yang begitu teduh dan indah,” katanya.
Para peserta tak hanya pulang dengan ilmu baru mengenai pengelolaan lingkungan dan hutan berkelanjutan, tetapi juga membawa kenangan indah serta tekad untuk menjadi agen perubahan dalam melindungi alam. Mereka adalah generasi muda yang akan berkontribusi bagi keberlanjutan lingkungan dan kehutanan Indonesia, membawa semangat baru menjaga alam untuk masa depan. Salam Lestari.****
Penanggung jawab berita: Dr. Wening Sri Wulandari – Kepala Pustarhut