BSILHK Tampilkan Pesona Eksotisme Burung: Menggugah Kesadaran Keberlanjutan Keragaman Satwa di Hutan Mangrove di Ampang Plampang

SHARE

Makassar, 9 Oktober 2024 — Burung telah lama memikat manusia dengan kicauan, warna-warni bulunya, dan kebebasan terbangnya. Lebih dari sekadar keindahan visual dan auditori, burung memainkan peran penting sebagai indikator kesehatan ekosistem. Dalam semangat pelestarian dan pemahaman yang lebih mendalam, Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat serta dukungan Asian Forest Cooperation Organization (AFoCO) menghadirkan buku yang mengungkap Eksotisme Burung di Ampang Plampang.

Buku tersebut memberikan wawasan ilmiah 88 spesies burung dari 15 famili yang telah ditemukan di kawasan KPH Ampang Plampang, Sumbawa, sekaligus mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam upaya konservasi hutan mangrove yang menjadi habitat beragam spesies burung tersebut. Hutan mangrove Ampang Plampang kini dipandang sebagai salah satu surga burung yang harus dilindungi demi menjaga keseimbangan ekologis yang berharga. Buku ini tidak hanya ditujukan untuk pengamat burung profesional, tetapi juga bagi publik yang ingin mengenal dunia burung lebih dekat. Dengan ilustrasi yang menarik dan informasi yang mudah dipahami, buku ini memberikan pengalaman berharga bagi siapa saja yang ingin memahami perilaku burung, habitat mereka, serta upaya konservasi yang diperlukan.

Dengan menyelami halaman demi halaman buku “Eksotisme Burung di Ampang Plampang”, kita akan merasa seolah-olah berjalan di tengah hutan mangrove, merasakan kesejukan alam, dan mendengar kicauan burung yang memenuhi udara. Setiap spesies burung yang dijumpai memiliki cerita tersendiri, tentang kelangsungan hidup, adaptasi, dan keindahan alam.

KapuSTARhut, Dr. Wening Sri Wulandari menekankan pentingnya peran burung dalam menjaga kesehatan ekosistem hutan. "Keberadaan burung tidak hanya memperkaya keanekaragaman hayati, tetapi juga menjadi penanda penting dari kondisi kesehatan lingkungan. Saat kita melindungi habitat burung, kita juga menjaga kelestarian alam secara keseluruhan," ujarnya.

Pengamatan burung menjadi jendela baru bagi masyarakat untuk memahami interaksi alam dengan cara yang penuh pesona dan ketenangan. Buku “Eksotisme Burung di Ampang Plampang” ini memadukan sains, seni, dan apresiasi terhadap alam, memperkenalkan kita pada keindahan spesies burung di Nusa Tenggara Barat. Sebagai panduan lapangan, buku ini disusun dengan informasi detail tentang cara mengenali spesies burung, perilaku unik mereka, serta tips pengamatan yang bermanfaat.

Julmansyah S.Hut., MAP, Kepala Dinas LHK Provinsi Nusa Tenggara Barat memberikan apresiasi atas tersusunnya buku ini, juga terhadap hasil kerja sama lainnya yang telah dijalin dengan BSILHK sejak Juni 2021.

“Terima kasih kepada BSILHK-Pustarhut dan AFoCO yang telah mengungkap potensi kekayaan satwa burung di Sumbawa khususnya di KPH Amplang Plampang, yang sebelumnya kami sendiri belum mengetahuinya. Ini sangat bermanfaat bagi kami untuk mendorong ekowisata burung melalui bird watching” ungkap Julmansyah.

BSILHK melalui PuSTARhut berperan aktif dalam memastikan pengelolaan hutan dan satwa liar yang berkelanjutan. Standar-standar yang dikembangkan oleh PuSTARhut menjadi panduan penting dalam upaya melestarikan keanekaragaman burung di KPH Ampang Plampang serta kawasan lainnya di Indonesia. Buku ini menjadi salah satu sumber penting dalam penyusunan standar konservasi, memastikan bahwa perlindungan ekosistem dilakukan dengan bijaksana dan terukur.

Kepala BSILHK, Ir Ary Sudijanto, MSE berkesempatan meluncurkan buku tersebut secara langsung di Makasar (09/10/2024). Peluncuran ditandai dengan pengguntingan pita didepan banner cover buku.

 

“Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua dan kelestarian burung beserta habitatnya” ujar Ary menyampaikan harapannya. Peluncuran ditandai dengan penyampaian buku secara simbolis oleh Kepala BSILHK kepada Kepala BPSILHK Mataram, Priyo Kusumedi sebagai perwakilan dari NTB.

Untuk  memperdalam pengetahuan lebih lanjut, ada banyak literatur konservasi burung dan pengelolaan hutan mangrove yang bisa dijadikan referensi tambahan. Salah satu bacaan yang relevan adalah "Birds and Forestry: The Impacts of Woodlands and Forests on Birds", yang mengeksplorasi hubungan antara burung dan habitat hutan, serta penelitian "Mangrove Forests and Their Impact on Bird Biodiversity" yang memperdalam studi tentang ekosistem mangrove sebagai habitat burung.

Sebagai ajakan kepada semua pihak untuk lebih peduli terhadap konservasi, buku ini menegaskan pentingnya peran kita dalam menjaga keseimbangan alam. Melalui pengamatan burung dan edukasi yang lebih mendalam, diharapkan masyarakat semakin tergerak untuk melestarikan habitat burung dan memastikan keberlanjutannya di masa depan.

Mari kita langkahkan kaki ke alam, angkat teropong, dan nikmati keindahan burung-burung yang terbang bebas di langit. Setiap pengamatan adalah kontribusi berharga dalam menjaga keanekaragaman hayati dan mewariskan keindahan alam kepada generasi mendatang.***

 

Penanggung jawab berita: Dr. Wening Sri Wulandari