P2HB Ditunjuk Sebagai Nesting Hub untuk Perkuat Sinergi dan Rancang Kolaborasi Lintas Program ITPC

Bogor, 30 Juli 2025 — Pusat Pengembangan Hutan Berkelanjutan (P2HB), atas penugasan Sekretariat Jenderal Kementerian Kehutanan, secara resmi ditunjuk sebagai nesting hub dan sekretariat interim untuk pengelolaan International Tropical Peatland Center (ITPC) di bidang kehutanan. Penunjukan ini menjadi titik awal penting dalam konsolidasi kelembagaan serta perencanaan kegiatan jangka pendek maupun menengah ITPC.
Selain itu, telah ditunjuk Dr. Bambang Supriyanto dan Dr. Agus Justianto untuk merevitalisasi Sekretariat Interim serta memperkuat koordinasi lintas eselon di lingkup Kementerian Kehutanan.
Sebagai tindak lanjut, P2HB memfasilitasi proses keberlanjutan ITPC, khususnya dalam menjelaskan arah program dan fokus kerja sama kepada GIZ Indonesia—termasuk proyek GIZ SDGs, Mangrove, dan Propeat. Meskipun ketiga inisiatif GIZ tersebut memiliki fokus berbeda, terdapat irisan substansial yang berpotensi menjadi sinergi kegiatan bersama.
Kepala P2HB, Gun Gun Hidayat, menyampaikan kesiapan P2HB sebagai nesting hub untuk mengembangkan kolaborasi pengelolaan gambut melalui ITPC.
“Saya bangga dan terhormat. Ini akan sangat mendukung pelaksanaan tugas P2HB dalam rekomendasi teknis konservasi, preservasi, pemanfaatan berkelanjutan, dan rehabilitasi gambut,” tambah Gun Gun Hidayat.
Dalam pertemuan koordinasi yang dihadiri oleh GIZ Indonesia dan CIFOR di kantor P2HB (30/7), dibahas pula pentingnya pembentukan tim kecil ITPC guna merancang platform kerja sama lebih lanjut. P2HB juga menyampaikan peluang ITPC untuk menjadi hub utama dalam mendukung program FOLU serta berbagai inisiatif dari lembaga-lembaga internasional lainnya.
Dalam konteks kerja sama internasional, ITPC juga mengusulkan inisiasi kembali kerja sama South–South dengan negara-negara seperti Peru, Uganda, dan Papua Nugini.
Untuk kegiatan lapangan, saat ini sedang dipetakan lokasi pengembangan role model pengelolaan gambut. Disiapkan pendekatan “shopping list” dan “beauty contest” bagi wilayah-wilayah seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, dan Riau—yang akan difasilitasi untuk menarik dukungan dari mitra internasional.
GIZ akan mengidentifikasi area mana saja dari daftar kegiatan tersebut yang dapat mereka dukung, baik secara teknis maupun pendanaan. Proses ini ditargetkan memiliki kerangka waktu yang jelas guna menjamin kesiapan rencana kerja dan sinergi lintas program pada tahun 2025–2030.
***
Penanggung Jawab Berita :
Gun Gun Hidayat, Ph.D - Kepala Pusat Pengembangan Hutan Berkelanjutan
Editor :
Ayun Windyoningrum, S.Hut., M.Sc – Analis Kebijakan Ahli Muda
Kontributor berita :
Tim Humas Pusat Pengembangan Hutan Berkelanjutan